Selasa, 29 November 2011

“Seandainya saya menjadi Anggota DPD RI"

Untuk lomba Blog dari http://lomba.dpd.go.id/index.php/registrasi/index/1

“Seandainya saya menjadi Anggota DPD RI, Akan Saya Laksanakan Amanah ini Dengan Tepat Guna”

Saya selaku anggota DPD mewakili segenap rakyat daerah, berdasarkan Pasal 229 Undang – Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Pemusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai dengan isinya mengenai sumpah jabatan, Saya berjanji:
akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota DPD sebaik – baiknya dan seadil – adilnya sesuai dengan peraturan perundang – undangan, dengan berpedoman dengan Pancasila dan Undang – Undang Dasar Tahun 1945 bahwa saya;
a.  dalam menjalankan kewajiban akan bekerja sungguh – sungguh, demi tegaknya kehidupan demokrasi serta mengutamakan kepentingan bangsa, negara dan daerah daripada kepentingan pribadi, seseorang dan golongan.
b.    akan memperjuangkan aspirasi daerah yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Adapun perjanjian tambahan dari Saya untuk rakyat, yakni:
a.    Berusaha membersihkan para anggota DPD dari hal-hal Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dengan cara bermuhasabah minimalnya satu kali dalam tiga hari untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah (Tuhan Yang Maha Esa) bahwasanya tugas seorang anggota DPD merupakan hal yang sangat berat dan pekerjaan kita ini diawasi oleh Tuhan dan akan dipertanggungjawabkan di hari akhir.
b.      Membersihkan adat-istiadat dalam segala bentuk perdagangan hukum.
c.  Berusaha membuat aturan – aturan daerah yang tidak merugikan rakyat tetapi berdasarkan kepentingan rakyat dan ulama’ yang ada di daerah ini.

Sesungguhnya menjadi Anggota DPD RI bukan merupakan urusan yang gampang, untuk itu biarkan saya berpidato melalui blog ini dengan mengutip sedikit pidato dari khalifah Umar bin Abdul ‘Aziz yang merupakan Pemimpin Besar dunia sepeninggal empat Khalifah agar seluruh masyarakat mengetahui betapa besar tanggungjawab menjadi wakil dari dari seluruh umat di daerah ini:
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku telah diangkat untuk menjadi wakil kalian. Kalau bukan Rasulullah aku diharap untuk menjadi yang terbaik di antara kalian, yang paling kuat untuk bisa mengurusi kalian, dan paling sensitif untuk bisa menyelesaikan perkara-perkara penting kalian, tentu aku tidak akan mau menjadi pemimpin di antara kalian. Cukuplah tugas aku ini begitu menyedihkan, sambil menanti detik-detik hari perhitungan. Dia mengambil dan meletakkan hak-hak kalian sebagaimana yang telah ia lakukan dan ia hidup bersama kalian sebagaimana ia telah lakukan. Sungguh Tuhankulah Dzat yang berhak dimintai pertolongan. Maka dari itu, Taatilah Aturan – aturan yang telah aku buat untuk kalian selagi tidak bertentangan dengan nilai dan syari’at agama, jika aku salah dalam bertindak atau membuat aturan maka kalian berhak menasehati aku dengan patut karena aku merupakan manusia biasa yang tak luput dari lupa dan salah. Semua ini demi kepentingan dan kesejahteraan kita bersama”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar